Jakarta --Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyiapkan Ujian Nasional (UN) pengganti untuk jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Langkah ini ditempuh terkait adanya jawaban soal mata pelajaran Fisika, yang beredar di sekolah pada saat UN Utama SMA berlangsung, Kamis pekan lalu.
Aman menyampaikan, dari hasil pemantauan BSNP, penyelenggaraan UN SMA sederajat secara umum berjalan lancar. Dia memberikan apresiasi kepada media yang memberikan tanggapan positif untuk pelaksanaan UN 2011. "Terima kasih. Tidak banyak laporan yang kita terima mengganggu kelancaran," katanya.
Aman mengatakan, mulai 25-28 April 2011 digelar UN Utama jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/MTs/SMPLB). Adapun mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ujian Susulan akan diselenggarakan pada 3-6 Mei 2011. Jumlah peserta UN jenjang SMP/MTs dan SMPLB sebanyak 3.716.596 peserta dan 47.369 sekolah.
Aman mengatakan, ada daerah yang mengundurkan jadwal penyelenggaraan UN SMP hari pertama. Dia menyebut di Provinsi Sulawesi Tenggara, penyelenggaraan UN diundur pada UN Susulan, Senin depan, akibat gempa bumi. Selain itu, kata dia, pelaksanaan UN di Provinsi Papua Barat diundur karena pada hari ini pemerintah daerah menyatakan sebagai hari libur.
UN SMP/MTs/SMPLB di Papua Barat untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia jadwal semula Senin (25/4/2011) diundur menjadi Jumat (29/4/2011). UN Susulan SMA/MA semula Senin (25/4/2011) diundur menjadi Jumat (29/4/2011) untuk Program IPA , IPS, dan Bahasa.
Sementara, pada jenjang SMK/SMALB semula Senin (25/4/2011) diundur menjadi Kamis (28/4/2011) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. "Bahan atau naskah soal ujian yang dipakai tidak sama dengan yang diberikan hari ini," katanya.
Mansyur mengatakan, untuk UN SMP belum ditemukan bukti dan aduan tentang kebocoran. Dia menyampaikan, dari pemantauan ke seluruh daerah masalah yg dihadapi ujian pada umumnya adalah kekurangan soal dan halaman yang tidak tercetak. Dia mencontohkan, kejadian ini terjadi di Balikpapan. "Soal itu ternyata dua halaman tidak ada. Panitia cepat menyelesaikan masalah dengan soal cadangan dan tambahan waktu," katanya. (agung)